Senin, 19 Desember 2011

Manajemen pembelajaran sekolah unggulan (studi multi-kasus pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2 dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda Malang)

Abstract
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2 (MIN Malang 2) adalah salah satu madrasah Negeri unggulan di Malang selain MIN Malang 1, dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda Malang (MI Al-Huda Malang) merupakan salah satu madrasah swasta unggulan di Malang, yang memiliki orientasi sebagai central for excellence.
Hal ini salah satunya dapat dilihat melalui prestasinya, baik siswa maupun lembaga. Fokus dari penelitian ini yaitu: (1) bagaimana bentuk manajemen pembelajaran di MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang, dan (2) upaya apa yang dilakukan guru dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang.


Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk menjelaskan bentuk manajemen pembelajaran yang diterapkan di MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang, dan (2) untuk menjelaskan tentang upaya yang dilakukan guru dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang.


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis melalui rancangan studi multi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) wawancara mendalam, (2) observasi partisipatif, dan (3) studi dokumen. Informan diambil dari teknik purposive sampling dipadukan dengan snowball sampling. Wujud data adalah kata-kata, catatan, laporan dan dokumen yang diperoleh dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan waktu dan ketekunan pengamatan, teknik triangulasi dan diskusi rekan sejawat, serta menggunakan referensi.


Dari penelitian ini, ditemukan bahwa bentuk manajemen pembelajaran MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang diantara meliputi: (1) Perencanaan, yang di dasarkan pada: (a) prinsip amanah dan prinsip ingin melayani anak didik (b) hasil evaluasi pembelajaran sebelumnya, (b) penentuan target dan program ke depan; (2) Pengelolaan guru yang diarahkan kepada peningkatan kompetensi dan profesionalismenya, berupa: (a) seleksi guru “plus” secara ketat, (b) pengadaan dan pengikut sertakan guru dalam pelatihan baik yang bersifat lokal maupun nasional, (c) pemberian status dan jenjang karir yang jelas dengan komitmen “ruhul jihad”, dan (d) peningkatan pelaksanaan kelompok kerja guru (KKG); (3) Pengelolaan siswa, melalui: (a) seleksi siswa secara ketat, (b) pengelompokan secara heterogen-klasikal, (c) pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan dan aspek psikologis; (d) pembinaan belajar dan ibadah siswa melalui: (i) shalat berjama’ah, (ii) belajar membaca Al Qur’an, (iii) sinau wisata/studi ekskursi, (iv) Great Dream Motivation Training (GDMT) dan CLE (Children Leadership Education) latihan kepemimpinan; (4) Pengelolaan pembelajaran berupa: (a) penyambutan guru kepada para siswa saat datang ke sekolah, (b) pelaksanaan pra-pembelajaran, dan (c) pelaksanaan proses pembelajaran; (5) Pengelolaan metode, berupa pemilihan metode Quantum Teaching and Learning serta kolaborasi berbagai motode pembelajaran modern; (6) Pengelolaan materi dilakukan dengan bentuk pengembangan materi, sumber belajar; (7) Pengelolaan media berupa pengadaan mesin teaching; dan kreativitas guru; (8) Pengelolaan lingkungan belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas, yang meliputi: (a) kebersihan dan keindahan, (b) penataan bangku (tempat duduk siswa, dan (c) pemajangan hasil karya siswa; dan (9) Evaluasi dalam bentuk supervisi, self assessment dan evaluasi hasil belajar siswa (formatif dan sumatif).


Sedangkan upaya yang dilakukan guru dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di MIN Malang 2 dan MI Al-Huda Malang, teraktualisasi dalam bentuk: (1) persiapan guru sebelum mengajar; (2) hubungan harmonis antara guru dan siswa; (3) motivasi belajar pada anak berupa: (a) komunikasi antara guru dan orang tua/wali siswa, (b) pemberian reward and punishment, (c) pendekatan emosional anak; (4) peningkatan prestasi belajar anak, berupa: (a) pembinaan siswa secara intensif, (b) pembelajaran siswa secara individu, (c) penggunaan metode “problem solving”, (d) home visit, dan (e) pembiasaan diri anak dalam beribadah dan bersikap; dan (5) evaluasi pembelajaran berupa: (a) pengamatan, (b) metode proyek, (c) tes lisan, tulis dan praktik, dan (d) spontanitas atau “mencongak”.


Dari penelitian dapat dimunculkan sebuah tesis dalam hubungannya dengan manajemen pembelajaran pada madrasah unggulan, bahwa: untuk membentuk pembelajaran yang unggul di Madrasah Ibtidaiyah harus menerapkan manajemen pembelajaran modern-religius, sehingga dapat menjadi central for excellence.


(Telah diteliti oleh Aini Firdaus)

0 komentar: